KATA PENGANTAR
Puji syukur atas rahmat dan karunia
Allah SWT yang telah memberikan saya nikmat berupa kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Manusia dan Kegelisahan”
Terselesainya makalah ini
tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang telah memberikan kepada penulis
berupa dukungan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan
makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat umum.
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Semua
manusia mempunyai kegelisahan. Pada prinsipnya, manusia merupakan makhluk yang
di arahkan oleh motivasi dan cita-citanya. Hampir semua tingkah laku manusia
dapat dipandang sebagai usaha untuk memuaskan hasrat biologis mereka. Tetapi
tujuan itu sering sulit atau bahkan kemungkinan kecil untuk dicapai.
Kegelisahan
diartikan sebagai suatu kondisi dimana orang menghadapi halangan atau rintangan
dalam mengatasi rintangan tersebut. Pada hakekatnya kegelisahan menunjuk pada
motivasi yang terhalang dan dalam keadaan tidak terpuaskan. Saat ini banyak
orang yang merasa hidup sendiri dalam kehidupannya. Keadaan ini salah bila
dikembalikan kepada pengertian manusia itu sendiri, bahwa selain manusia
disebut makhluk individu karena memiliki ruh dan jiwa, manusia juga disebut
sebagai makhluk sosial dimana manusia memerlukan orang lain dalam hidupnya.
Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Hal ini mungkin
akibat kebutuhan hidup yang meningkat, rasa individualistis dan egoisme,
persaingan dalam hidup, dan sebagainya. Jadi tidak jarang akibat kegelisahan
seseorang membuat oran lain menjadi korban.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami
kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, dan seterusnya. Serta terkait dan
berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik
positif maupun negatif.
Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi
tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak dengan massa tubuh
terbesar diantara semua makhluk yang ada di bumi. Walaupun ini bukanlah
pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa otak dengan tubuh manusia
memang memberikan petunjuk dari segi intelektual relatif.
Manusia atau orang dapat diartikan dari sudut
pandang yang berbeda-beda, baik itu menurut biologis, rohani, dan istilah
kebudayaan, atau secara campuran. secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai homo sapiens (bahasa latin untuk manusia) yang merupakan
sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan
tinggi.
Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki
pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan
tindakan-tindakan yang akan diambil. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial
yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat
tinggalnya.
B. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah yang berti tidak
tenteram hatinya selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas.
Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram
hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya
tidak sabar ataupun dalam kecemasa. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari
gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu gejala
tingkah laku atau gerak gerik tersebut mukanya lain dari bisasanya misalnya
berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepadalnya
memandang jauh kedepan sambil mengepalkan tangannya duduk termenung sambil
memegang kepalanya duduk dengan wajah murung atau sayu, malas bicara dan
lain-lain. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan karena
itu dalam kehidupn sehari hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan
kekhawatiran ataupun ketakutan. Definisi dapat disebutkan bahwa seseorang
mengalami frustasi karena hal yang didingainkannya tidak tercapai.
Tiga Macam Kecemasan Yang Menimpa Manusia
Sigmeund freud ahli psikoanalisa berpendapat bahwa
ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan
(objektif),kecemasan neurotik, dan kecemasan moril.
1. Kecemasan Kenyataan (Objektif)
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman
perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar bahaya
adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam untuk
mencelakakannya pengalaman bahaya mewarisi kecenderungannya untuk menjadi takut
kalau berada dekat benda benda tertentu atau keadaan tertentu di lingkungannya.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
Sebagai contoh, jika seorang wanita yang pernah trauma dengan kecoa, maka dia akan cenderung takut jika melihat kecoa. Namun ada orang dengan reaksi membalik. Karena ia mendendam maka ia berusaha selalu untuk ganti berbuat kejam sebagi pelampiasannya. Misalnya seperti yang ada di Film Forbidden Party, a.k.a Invitation only.
2. Kecemasan Nerotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang
bahaya yang naluriah.Menurut Sugmund Freud kecemasan ini dibagi menjadi tiga
macam.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.
Kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri atau takut akan dirinya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seorang yang gelisan , yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat terjadi.
3.Kecemasan Moril
Moril sisebabkan karena pribadi seseorang.
Tiap pribadi memiliki bermacam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, dan
marah gelisah cinta dan rasa kurang percaya diri. Misalnya seseorang yang
merasa dirinya kurang cantik maka dalam pergaulannya ia terbatas kalau tidak
tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan
segingga kawan-kawannya lebih diniliai sebagai lawan. Ketidakmampuannya
menimbulakan kecemasan moril.
C. Bentuk – Bentuk
Kegelisahan Manusia
Bentuk – bentuk kegelisahan dalam diri manusia dapat
menjelma dalam suatu bentuk, seperti:
1. Keterasingan
Terasing, diasingkan atau sedang dalam keterasingan
sudah ada sejak puluhan bahkan ribuan tahun lamanya. Dimana terasing pada
dasarnya dapat didefinisikan sebagi bentuk kehilangan eksistensi diri yang
disebabkan tidak adanya pengakuan tentang keberadaan kita “secara hakikat” atau
dengan kata lain merasa tersisihkan dan termarjinalkan oleh diri sendiri
dan orang lain dalam pergaulan atau mayarakat. Keterasingan disebabkan oleh dua
faktor, yaitu (1) Faktor intern, atau fakor yang berasal dari dalam diri sendiri
seperti merasa berbeda dengan orang lain, rendah diri dan bersikap apatis
dengan lingkungan. (2) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar
diri. Faktor ini pun bias bersumber pada faktor yang pertama.
2. Kesepian
Aplikasi dan perwujudan dari terasing adalah
kesepian. Jika seseorang sudah merasa diasingkan maka orang tersebut akan
mengalami kesepian dalam diri dan lingkunga sehingga merasa sepi atau kesepian.
Jika hal ini terus dibiarkan maka orang tersebut akan kehilangan unsur dan
karakter unik dalam dirinya senhingga dia pun sulit untuk mengenali dirinya.
3. Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebutan yang digunakan
dengan berbagai cara di sejumlah bidang, termasuk filosofi, fisika, statistika, ekonomika, keuangan, asuransi,psikologi, sosiologi, teknik,
dan ilmu pengetahuan informasi. Ketidakpastian
berlaku pada perkiraan masa depan hingga pengukuran fisik
yang sudah ada atau yang belum diketahui.
D. Sebab – Sebab Orang
Gelisah
Manusia mengalami kegelisan memiliki sebab-sebab
yang dapat menimbulkan kegelisahan.
Kegelisahan itu disebabkan antara lain:
1. Kesulitan ekonomi
2. Takut kehilangan harta, jabatan dan popularitas
3. Penyakit yang bertahun-tahun
4. Kesulitan mendapatkan pasangan hidup yang ideal
5. Takut kehilangan pasangan hidup
6. Khawatir gagal dalam berkarier
7. Dan lainnya
E. Usaha – Usaha mengatasi Kegelisahan
Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi
kegelisahan ini peratama-tama harus mulai dari diri kita sendiri terlebih
dahulu, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat
berpikir tenang, sehingga kesulitan dapat kita atasi. Sedangkan cara yang
paling ampuh untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan berserah diri kepada
Tuhan.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk
digunakan dalam mengatasi kegelisahan:
-Dengan memerlukan sedikit pemikiran yaitu, pertama
kita menanyakan pada diri kita sendiri (instropeksi),akibat yang paling buruk
yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi,mengapa hal
itu terjadi,apa penyebabnya dan sebagainya. Kita bersedia menerima sesuatu
yang terjadi pada diri kita dengan rasa tabah dan senang hati niscaya kecemasan
tersebut akan sirna dari jiwa kita. Bersamaan berjalannya waktu kita dapat
mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan-keburukan akibat timbulnya
kecemasan tersebut dalam jiwa kita.
- Berdoa kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh
sabar,tabah,senang dan ikhlas sehingga Ia mau mengabulkan permohonan kita dari
perasaan kecemasan ini,sebab Tuhan adalah yang paling Maha Pemurah,Maha
Pengampun,Maha Pengasih dan Maha Penyayang bagi umatnya yang mau berdoa dan
memohon kepadaNya. Hanya dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan dan
memasrahkan diri kepada Tuhan, maka hati gelisah manusia akan hilang.
Mendekatkan diri bukan hanya dengan cara melalui hubungan vertikal dengan
Tuhan, tetapi juga melalui hubungan horizontal dengan sesama manusia
sebagaimana yang diperitahkan oleh Tuhan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kegelisahan merupakan bagian hidup manusia. Setiap manusia, dengan tidak memperdulikan segala
latar belakang dan kemampuannya pasti akan mengalami kegelisahan, entah
sebentar atau lama, relative ringan ataupun berat. Yang demikian ini boleh jadi
sangat wajar mengingat manusiamempunyai hati dan perasaan.
Berbicara tentang manusia, berbicara pula tentang media tempat manusia hidup
yaitu Dunia. Untuk bisa memahami hakikat manusia maka harus pula memahami
hakikat dunia dan hakikat kehidupan manusia didunia. Pada dasarnya konsep
mendiami dunia mengandung arti pemenuhan kebutuhan atas aspek-aspek yang
membentuk manusia. Apabila manusia tidak bisa menjaga hakikat dirinya dan
hakikat hidupnya maka yang timbul adalah kegelisahan. sumber dari kegelisahan
adalah hawa nafsu dan sikap pamrih (tidak ikhlas). Kedua hal ini akan menyebabkan
munculnya sikap keserakahan dan konflik yang juga memunculkan ketakutan,
kekecewaan, dan pada akhirnya adalah kegelisahan.
Adapun bentuk-bentuk kegelisahan berupaketerasingan, kesepian,
dan ketidakpastian mempunyai hubungan yang erat dan mempengaruhi satu sama
lain. Keterasingan dalam satu dan lain kesempatan bisa membuahkan kegelisahan.
Dan sebaliknya, kegelisahan yang begitu hebat bisa saja menimbulkan
keterasingan. Kemudian dari keterasingan yang
dialami seseorang bisa saja menciptakan kondisi kesepian dan karena
kesepian itu pun bisa saja menimbulkan ketidakpastian. Keterasingan bisa jadi
merupakan perilaku sosiopatik dan sikap apatis yang tidak
menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan tidak bisa hidup
sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar